EEPIS-Online. Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) kembali berlangsung di tahun 2016 ini. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berkesempatan menjadi tuan rumah dari ajang tersebut. KKCTBN sendiri merupakan ajang kontes robot kapal yang dinaungi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristek Dikti). Setiap tahunnya KKCTBN diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.

Terdapat tiga kategori yang dilombakan, diantaranya Autonomus Surface Vehicle (ASV), Electric Remote Control (ERC), dan Fuel Engine Remote Control (FERC). Tak ketinggalan, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) juga turut mengirimkan delegasi dalam ajang bergengsi ini. Robot kapal andalan PENS ini bernama PENSHIP yang masuk dalam kategori ASV.

Bertemakan "Robot Kapal untuk Rescue", KKCTBN 2016 berlangsung selama tiga hari. Terhitung sejak tanggal 29 November hingga 1 Desember. Agenda hari pertama, (29/11), adalah trial untuk setiap kategori. Dalam trial kali ini, setiap tim diberikan kesempatan untuk mempersiapkan kondisi kapal semaksimal mungkin agar tak ada kendala saat kontes di hari kedua, (30/11).

Trial Kontes Kapal Cepat Tak Berawak bertempat di Danau SIER Rungkut Industri. Total keseluruhan tim yang turut serta sebanyak 32 tim dari ketiga kategori. Dengan rincian 10 tim untuk kategori FERC, 11 tim dalam kategori ERC, serta 11 tim pada kategori ASV yang mana termasuk PENSHIP di dalamnya.

Muhammad Labib Afakh, selaku ketua tim PENSHIP, mengaku sempat mengalami kendala selama persiapan lomba. Kendala tersebut adalah ketika melakukan speedtest. Dikarenakan kapal masih belum mampu berbelok dengan haluan kecil, sehingga untuk speedtest hanya bisa mencapai 60%. Meski demikian kendala tersebut dapat teratasi dengan baik.

Namun, sayangnya PENSHIP belum berhasil menjuarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak tahun ini. Seluruh tim PENSHIP harus menerima kekecewaan yang didapat karena telah terdiskualifikasi dengan alasan tidak sesuai proposal dan video progress. Labib, sapaan akrab ketua tim PENSHIP, juga mengesalkan kekecewaannya terhadap juri mengenai proses diskualifikasi yang dirasa kurang fair.

Tak larut dalam rasa kecewa, seluruh anggota PENSHIP akan terus semangat dan berusaha lebih baik lagi kedepannya. "Harapannya semoga PENSHIP bisa mengembalikan lagi yang dulu selalu didapat, serta dapat mengikuti ajang Robo Boat Internasional sekaligus menjadi juara," ungkap Labib mengenai harapannya.

Di penghujung acara, (1/12), telah diumumkan para pemenang KKCTBN 2016. Pada kategori ASV berhasil diraih Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Gamanavy asal Universitas Gajah Mada (UGM) di kategori ERC, dan UART pada kategori FERC yang berasal dari ITN Malang. (fre)

wpChatIcon
EnglishIndonesian