EEPIS-Online.

Rabu (18/15) Kalangan
dosen Teknologi Multimedia Broadcasting baru saja menggelar penyuluhan
masalah kanker serviks dan kanker payudara. Kegiatan
ini berlangsung di
Gedung Teather
PENS. Tak
tanggung-tanggung, dalam penyuluhan ini menggandeng
pembicara dari Yayasan Kanker
Indonesia oleh Estiningtyas Nugraheni, SKM., MARS yang
disambut
antusias oleh civitas akademika PENS.

Mengusung
tema
"Penyuluhan Kanker
Serviks
dan Kanker
Payudara
dengan Infografik
Terintegerasi",
acara
dibuka tepat pukul 11.30 WIB. Penyuluhan
ini diawali dengan sambutan
oleh perwakilan panitia dari kalangan dosen Teknologi Multimedia
Broadcasting yang disampaikan oleh Widi Sarinastiti ST., MT. .
Kemudian
dilanjutkan dengan
pemutaran video infografik tentang kanker serviks dan kanker payudara
yang merupakan salah satu hasil tugas akhir mahasiswa Teknologi
Multimedia Broadcasting 2012 yaitu Dara Cantika Maghfira. Pemutaran
video tersebut
dimaksudkan
untuk sedikit
membuka wawasan peserta yang hadir pada acara penyuluhan ini.

Acara
yang
baru pertama diselenggarakan oleh prodi Teknologi Multimedia
Broadcasting, mendapatkan
respon positif. Pasalnya antusiasme
dari peserta sangat terasa, terlihat dari
peserta yang menghadiri penyuluhan tersebut yaitu kurang lebih 160
peserta.
Tak
sedikit peserta yang tidak mendapatkan kursi untuk mengikuti
penyuluhan hingga akhir

Penyuluhan
tersebut tentunya membahas masalah kanker serviks dan kanker
payudara. Materi
yang disampaikan
mulai dari cara pencegahan, gejala, dan resiko yang akan di timbulkan
pembunuh paling mematikan ini. Estiningtyas juga
menjelaskan
bahwa penyakit ini menimbulkan kematian paling banyak di muka bumi
ini karena sifatnya yang degeneratif. Dikutip dari sebuah situs di
internet, penyakit degenerative sendiri adalah sebuah istilah medis
untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran
fungsi sel tubuh dari keadaan normal menjadi lebih buruk.

“Kesehatan
jangan dititipkan ke orang lain, kesehatan itu yang menikmati adalah
diri kita sendiri. Dan
sebenarnya pemerintah juga sudah memfasilitasi akan hal ini, terus
kita menunggu apalagi untuk mengenali gejala-gejala akan salah satu
pembunuh paling mematikan di muka bumi ini”, ungkap sekretaris
Yayasan Kanker Indonesia yang juga
pernah menjadi penderita
kanker. (ptr/muf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian