EEPIS Online – Kontingen
asal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) membawa pulang dua trofi dalam
ajang National Polytechnic English
Olympics
(NPEO) 2015. Dua kategori yang diraih adalah The 5th
Best Speaker
yang dianugerahkan kepada Samudera Al-Hakam (3 D4 Mekatronika B)
dan The 8th Best Speaker diraih Aldi Bayu Kreshnanda (1 D4 Teknik Komputer
B). Kedua mahasiswa ini meraih penghargaan dalam divisi debate competition.

Dalam ajang yang berlangsung
selama lima hari tersebut, cabang
news
casting
dan speech telah gugur
menjelang semi final. Di cabang story telling yang diwakili Puspita asal 2 D3
Elektro Industri B telah melangsungkan semi final pada Selasa (5/5). Semi final story telling berlangsung di Gedung Administrasi Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP)
dengan durasi penampilan masing-masing peserta selama 10 menit.

Semi final baru usai dilaksanakan pukul
20.30 WITA, hal ini menyebabkan pengumuman finalis
(big 10) cabang story telling
dilaksanakan pada Rabu (6/5) pukul 08.30 WITA. Sayangnya pada kesempatan ini, wakil
asal PENS belum mampu menembus
big 10.
Cerita bertajuk
emotional heart breaking
yang telah disiapkan Puspita pun tidak bisa ditampilkan di final.

Di cabang Debate Competition wakil asal PENS mampu melaju hingga ke quarter final. Tidak hanya mewakili
Surabaya, di tahap ini PENS juga mewakili Jawa Timur di cabang debat yang
bertahan hingga 8 besar. Dalam debat
quarter
final
PENS melawan Politeknik Negeri Padang (PNP) dengan mosi mengenai penghapusan
dana pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sisi
affirmative/government.

Dalam debat yang berlangsung
selama 30 menit itu PENS dinyatakan kalah atas PNP. “Sebenarnya kekalahan PENS
bukan diakibatkan karena tim lawan yang lebih unggul, namun dalam proposal
permasalahan yang diajukan di sisi government PENS kurang menjabarkan
urgency penghapusan dana pensiun tersebut,” ujar salah
satu
adjudicator saat dimintai
keterangan oleh mahasiswa PENS pasca pengumuman semi final.


Saat ditemui, Samudra mengaku
sempat merasa kecewa karena terhenti di quarter final bukanlah yang diharapkan.
“
Best Speaker award cuma sekedar icing on cake, kali ini kami pulang
tanpa membawa seirispun
cake, belum
ada cukup justifikasi untuk merasa cukup sehingga kedepan PENS harus berusaha
lebih keras lagi,” tambah mahasiswa yang sering ditemui di Laboratorium
Vehicle PENS ini.

Dengan lapang hati langkah tim
debat PENS harus terhenti di quarter final. Di semi final tim PNP melawan
Politeknik Negeri Manufaktur Negeri Bandung (POLMAN) dan tim asal Politeknik
Negeri Sriwijaya (POLSRI) melawan Politeknik Negeri Bali (PNB). Di akhir
pertandingan POLSRI muncul sebagai Juara 1
Debate
Competition
sekaligus menjadi Juara Umum 3rd NPEO tahun 2015.

“Harapannya PENS kedepan mampu
maju dalam kompetisi bahasa inggris dan buat teman-teman yang sudah berusaha
maksimal tetap semangat,
true winner is
the one who learn from his failure
,” tegas Wijayanto (2nd Speaker Debate Competition asal PENS) saat memberikan dorongan
bagi wakil PENS yang berjuang di 3
rd NPEO. (nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian