EEPIS-online(3/05), Tim EROS membawa empat robot yang dipersiapkan untuk
kontes robot sepak bola Indonesia (KRSBI) pada KRI regional empat kali ini.
Dalam setiap pertandingan, yang memainkan dua robot, Dimas Pristovani selaku
pemimpin tim selalu menurunkan robot EROS yang bernomor punggung 1 dan 2.
Akan tetapi,
strategi berbeda diambil oleh Dimas saat EROS harus menerima tantangan robot
Oceanoid dari Universitas Hang Tuah Surabaya. Ketika pertandingan dua lawan dua
antara EROS dan Ichiro, akhirnya Dimas menurunkan EROS yang bernomor punggung
tiga.
Hasil
memuaskan pun diraih. Baru beberapa menit dimainkan, EROS 3 ini sudah mampu
menendang bola melewati kedua robot Oceanoid hingga menghasilkan sebuah gol
yang membuat EROS unggul 1-0.
Setelah
gawangnya terbobol, Oceanoid tampaknya mengalami beberapa gangguan yang membuat
robot tersebut tidak seimbang dan akhirnya oleng jatuh. Tim Oceanoid pun
meminta time out untuk memperbaiki
robotnya. Setelah kesempatan time out diambil
dan pertandingan berlangsung, tidak tercipta gol lagi sampai babak pertama
berakhir.
Di babak kedua,
EROS 3 dengan lincah memberikan gol cantik ke gawang Oceanoid. Hanya berselang
beberapa detik. EROS kembali mencetak gol yang membuat robot humanoid ini
mempimpin dengan skor 3-0.
Oceanoid
mendapatkan kesempatan untk menendang bola ke arah gawang EROS setelah
kebobolan untuk ketiga kalinya. Namun, tanpa diduga, robot Oceanoid justru
terguling ke samping dan meminta untuk time
out lagi.
Kali ini
kesempatan tidak diberikan oleh juri.Juri malah memberikan instruksi kepada wasit
yang memimpin pertandingan untuk memindahkan bola kuning. “Tolong gerakkan
bolanya. Itu akan membuat sensor EROS bekerja,†seru juri.
Setelah bola
digerakkan, EROS 3 pun bergerak lagi dan berjalan ke arah bola. Bermaksud untuk
mencetak gol lagi, EROS 3 menendang bola agar terarah ke gawang. Sayngnya, bola
meleset dan melebar ke sisi sebelah kanan gawang Oceanoid. (ENTcrews)