Surabaya, pens.ac.id – Melalui inovasi mereka berupa konsep transformasi anjungan minyak dan gas tidak aktif menjadi pembangkit hybrid laut-angin, Tim NusaPower berhasil menjadi satu-satunya delegasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38. Lewat Program Kreativitas Mahasiswa Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) bersama dosen pendamping mereka, Dr. Ir. Sony Junianto, S.T., tim ini menawarkan solusi yang diharapkan dapat mendukung target 100% energi terbarukan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, mereka tengah dalam persiapan akhir sebelum berlaga di ajang nasional tersebut pada Minggu hingga Jumat (23-28/11), mendatang di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Hanya dalam waktu satu bulan, tim yang beranggotakan Ahmad Yusuf, Muhammad Farhan, Aldania Zahrotul, dan Akmal Haryono dari Program Studi Sarjana Terapan Sistem Pembangkit Energi, serta M. Zain Irvan, mahasiswa Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Multimedia, berhasil mengembangkan ide tersebut menjadi proposal yang siap diajukan. Awalnya, gagasan ini muncul dari kesadaran tim akan ketergantungan tunggal Indonesia pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta pengamatan mereka tentang posisi strategis IKN sebagai percontohan. Maka, dengan mengintegrasikan teknologi yang telah ada, seperti turbin angin laut horizontal, turbin arus laut vertikal, kabel bawah laut, dan utamanya anjungan migas tidak aktif yang akan dimanfaatkan strukturnya, mereka mengusung solusi dengan potensi besar untuk pemanfaatan yang lebih luas. “Sementara ini, NusaPower masih kami rancang untuk mengaliri listrik dari Selat Makassar ke IKN, namun konsep ini bisa diterapkan di seluruh anjungan migas tidak aktif yang masih layak di seluruh Indonesia,” ujar Ahmad Yusuf selaku ketua tim.
Sepanjang penyusunan proposal hingga tahap implementasi video gagasan, Tim NusaPower memperoleh dukungan dari berbagai pihak, mulai dalam bentuk fasilitas dari Kampus PENS, bimbingan intensif oleh Dr. Ir. Sony Junianto, S.T. selaku dosen pendamping, hingga bantuan serta masukan dari dosen, mahasiswa, dan alumni, khususnya anggota Tim SeaLectry, peraih medali emas PKM-VGK kategori Presentasi pada PIMNAS ke-37 lalu. Meski menghadapi beberapa kendala seperti sulitnya membagi waktu dan minimnya pengalaman terkait videografi, namun berkat kerja keras, kolaborasi, dan koordinasi yang baik mereka mampu mencapai titik ini. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Tim NusaPower pun mempersiapkan diri secara maksimal, dari membuat poster dan materi presentasi, mematangkan pemahaman terhadap gagasan, hingga melakukan evaluasi berdasarkan hasil Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2). Dengan persiapan yang matang serta keunggulan gagasan dalam hal efisiensi sampai kemutakhiran teknologi, tim memiliki harapan besar pada kompetisi bergengsi tersebut. “Saya harap, tim kami mampu membawa dua medali emas dari PIMNAS 38. Selain itu, pada PIMNAS 39 nanti, diharapkan perwakilan dari PENS akan lebih banyak lagi dan dapat membawa piala Juara Umum,” tutup Ahmad Yusuf. (far)




