Surabaya, pens.ac.id – Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Game (GT) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) usai menggelar Game Jam Internal Season 13 dengan menghadirkan Atqa Munzir, coder YES2GAMES, Singapura sekaligus alumni Teknologi Game angkatan 2021, sebagai pemateri kuliah tamu. Sejak Jumat hingga Minggu (24–26/10), peserta yang didominasi mahasiswa baru Prodi GT tersebut ditantang untuk menciptakan game bertema “Control is a Lie” dan “Hide & Seek” dalam waktu 48 jam. Agenda yang bertempat di Lt. 8 Gedung Smart Automation Workshop (SAW) serta Theater Gedung D3 PENS ini dihelat sebagai wadah mengasah keterampilan sekaligus memupuk solidaritas antarmahasiswa Teknologi Game.
Untuk memberi gambaran awal mengenai rangkaian Game Jam, Atqa Munzir membagikan perspektif baru dan sejumlah tips dalam sesi kuliah tamu. Menurutnya, ini merupakan ajang bagi peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya sekaligus membangun portofolio mereka. Ia juga berharap agar para peserta, terutama mahasiswa baru Prodi GT, terus antusias untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang. “Game Jam itu esensinya bukan hanya tentang membuat game dalam waktu singkat, melainkan juga relasi, pengalaman, hingga peluang baru yang bisa kalian temui,” tuturnya. Proses pengerjaan pun dimulai setelah pembagian peserta ke dalam 30 tim yang beranggotakan mahasiswa angkatan 2025 dan setidaknya satu senior sebagai pendamping. Selama pengerjaan, peserta difasilitasi dengan Lab Artistik Game, Lab Multimedia & Teknologi Game, serta Lab Game Art & Design untuk menunjang peran mereka yang meliputi game designer, programmer, dan artist.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Game, Zulhaydar Fairozal Akbar, S.ST., M.Sc., beserta sejumlah dosen sebagai bentuk dukungan dan apresiasi. Berkat berbagai dukungan yang diberikan, peserta mampu menunjukkan kemajuan signifikan dalam waktu singkat sehingga meninggalkan kesan bagi Ketua Pelaksana Game Jam Internal S-13, Amirul Mukminin. “Proses pembuatan game mereka terhitung lebih cepat dibandingkan tahun lalu ketika saya menjadi peserta,” ungkapnya. Usai pemaparan progres hingga presentasi akhir, terpilihlah tiga tim terbaik yang menerima penghargaan pada kategori Best Design, Best Implementation, serta Best Aesthetic. “Penghargaan ini cukup mengejutkan bagi kami, apalagi waktunya sangat terbatas. Dari sini kami belajar pentingnya manajemen waktu dan bagaimana menjadi kreatif dalam memanfaatkan sekitar,” ucap Nurlita A’yun Maulani dari Tim Cats Hideout, pemenang kategori Best Design. Dengan terlaksananya kegiatan ini, program studi bersama tim asisten laboratorium serta Badan Semi Otonom (BSO) Teknologi Game PENS kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi lintas angkatan sekaligus mempersiapkan mahasiswanya untuk terjun ke dunia pengembangan game sejak awal perkuliahan. (far)




