Surabaya, pens.ac.id – Tiga tim perwakilan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) tampil dalam final Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) 2025 untuk mempresentasikan karya inovatif mereka di hadapan dewan juri. Presentasi tersebut dilaksanakan pada Rabu (28/10), di Ruang Tugas Akhir Lt. 11 Gedung Pascasarjana PENS secara daring melalui Zoom Video Conference. Tahun ini, dari sebelas divisi yang diperlombakan dalam GEMASTIK, PENS berhasil lolos di tiga divisi, yaitu Pengembangan Perangkat Lunak (PPL), Pengembangan Aplikasi Permainan (PAP), dan Pengembangan Bisnis TIK (PBTIK). Ajang berskala nasional tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menampilkan inovasi dan kreativitas mereka di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Pada divisi PAP, PENS diwakili oleh Tim Afairzero yang menghadirkan produk inovatif berjudul ZeroOne, sebuah gim puzzle yang memadukan unsur platformer dengan konsep gerbang logika. ZeroOne dirancang untuk membantu pemain memahami dasar-dasar logika komputasi melalui pendekatan yang interaktif, edukatif, dan menyenangkan. Dengan menggabungkan visual yang sederhana, alur permainan yang menantang, serta mekanik berbasis logika, tim menunjukkan kemampuannya dalam mengolah ilmu teknik menjadi karya kreatif yang dapat diterima berbagai kalangan. Sementara itu, Tim Aifacto dari divisi PBTIK hadir dengan solusi berjudul Aifacto. Lewat karya ini, tim merespons kebutuhan industri digital secara aktual melalui pendekatan teknologi yang relevan. Adapun, pada divisi PPL, Tim Twocode menghadirkan produk Jelasin, sebuah platform yang dirancang untuk menyaring informasi dan mendeteksi hoaks di media sosial berbasis IndoBERT serta knowledge graph. Inovasi tersebut menjadi salah satu wujud kontribusi Twocode dalam menjawab tantangan penyebaran hoaks yang makin marak di Indonesia.
Menjadi tim yang tampil sebagai urutan terakhir, Twocode menutup rangkaian presentasi perwakilan PENS pada divisi PPL. “Saat melakukan presentasi, kami sempat merasa grogi karena melihat kualitas karya dari peserta lain. Meski demikian, kami tetap berusaha semaksimal mungkin dengan persiapan yang telah dilakukan sejak awal,” ucap Yusuf Rifa’i selaku anggota Tim Twocode. Menanggapi keseluruhan proses dan capaian mahasiswa, dosen pembimbing, Aji Sapta Pramulen, S.T., M.T., menyampaikan apresiasinya. “Para mahasiswa sudah menunjukkan kerja keras dan perkembangan yang sangat baik. Saya berharap pengalaman di GEMASTIK ini tidak berhenti sebagai kompetisi semata, tetapi menjadi bekal untuk terus mengembangkan kemampuan dan menciptakan inovasi yang bermanfaat,” ungkapnya. (san/far)




