Surabaya, pens.ac.id – Ruang Auditorium Lt. 6 Gedung Pascasarjana Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali menjadi tempat perhelatan Sidang Terbuka Senat dalam rangka pengukuhan tiga Guru Besar pada Rabu (17/9). Tiga Guru Besar yang dikukuhkan, yakni Prof. Dr. I Gede Puja Astawa, S.T., M.T. dari Jurusan Teknik Elektro pada bidang Komunikasi Nirkabel Multi Antena, Prof. Riyanto Sigit, S.T., M.Kom., Ph.D. di bidang Pengolahan Citra Medis, serta Prof. Tri Harsono, S.Si., M.Kom., Ph.D. dari Jurusan Teknik Informatika dan Komputer pada bidang Pemodelan dan Simulasi. Kegiatan yang dihadiri tamu undangan VIP, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ini menandai bahwa PENS kini resmi memiliki 16 Guru Besar sekaligus menegaskan komitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dunia pendidikan dan teknologi di Indonesia.
Melalui ketukan palu dari Ketua Senat, Mohd. Syafrudin, S.T., M.Eng., sidang senat secara resmi dibuka, yang kemudian dilanjut dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendiktisaintek RI). Setelahnya, daftar riwayat hidup masing-masing Guru Besar dibacakan dan menjadi bukti kegigihan mereka dalam meraih gelar kehormatan barunya. Pengukuhan para Guru Besar ditandai dengan prosesi pengalungan samir dan penyerahan SK Mendiktisaintek RI. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi ketiga Guru Besar untuk menyampaikan hasil penelitiannya melalui orasi ilmiah.
Secara berurutan, dimulai oleh Prof. Dr. I Gede Puja Astawa, S.T., M.T. sebagai Guru Besar ke-14 dengan judul orasi ilmiah Komunikasi Nirkabel Multi Antena: Fondasi Inovasi dan Konektivitas di Era 5G dan Beyond yang menawarkan solusi atas keterbatasan spektrum dan kapasitas serta menjadi pilar utama dalam rangkaian 5G. Selanjutnya, Prof. Riyanto Sigit, S.T., M.Kom., Ph.D. sebagai Guru Besar ke-15 juga menyampaikan orasi ilmiah berjudul Implementasi Ultrasound Portabel untuk Mendeteksi Penyakit Jantung Menggunakan Machine Learning Berbasis Cloud Computing.
“Berawal dari keresahan saya ketika melihat alat ultrasound untuk fisioterapi memiliki ukuran yang besar dan hanya tersedia di beberapa rumah sakit. Makanya, saya berinisiatif membuat alat ultrasound portabel yang efisien dan dapat dibawa ke mana-mana sehingga memudahkan pasien ketika berobat,” ungkapnya.
Orasi ilmiah juga disampaikan oleh Prof. Tri Harsono, S.Si., M.Kom., Ph.D. sebagai Guru Besar ke-16 dengan judul Pemodelan dalam Perspektif Sistem Dinamik dan Klasifikasi Data, Studi Kasus Karakteristik Lalu Lintas Mikro Jalan Raya Porong Sidoarjo dan Klasifikasi Data Citra Medis Paru-Paru.
Di akhir prosesi, Direktur PENS, Dr.-Ing. Arif Irwansyah, S.T., M.Eng. dalam sambutannya memberikan apresiasi penuh kepada ketiga Guru Besar yang baru dikukuhkan. “Para Guru Besar hari ini dengan kepakarannya masing-masing diharapkan makin melengkapi spektrum keilmuan yang ada di PENS, sehingga mereka tidak hanya menambah jumlah Guru Besar secara kuantitas, tetapi juga menggunakan ilmunya untuk memperluas cakrawala penelitian dan inovasi yang dapat PENS hadirkan untuk masyarakat,” tutur Direktur PENS. (san)