Surabaya, pens.ac.id – Mata Elang Network-based Intrusion Detection System (NIDS), besutan Grup Riset Keamanan Siber PENS didukung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia untuk meraih sertifikasi internasional. Sistem yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam jaringan komputer secara cepat dan akurat ini, sedang melalui proses evaluasi proses penyusunan dokumen sertifikasi Common Criteria (CC) EAL3.
Berperan untuk memantau dan memonitor lalu lintas server, Mata Elang NIDS juga bertugas untuk mencari tanda-tanda serangan atau aktivitas mencurigakan yang terjadi pada server. “NIDS ini diletakkan pada satu titik strategis yang bisa menjangkau semua aktivitas dalam jaringan. Kami upayakan untuk mengoptimalkan kinerjanya, sehingga pertahanan keamanan perangkat dapat dimaksimalkan,” kata Dr. Ferry Astika S, Ketua Tim Pengembang Mata Elang NIDS.
Ferry pun melanjutkan, IDS bekerja dengan menganalisis pola lalu lintas server dan aktivitas di dalamnya. Jika ada perubahan pada pola tertentu, sistem ini akan segera memberi informasi kepada perangkat. Lalu lintas server ini dipantau secara real-time. Dengan begitu, permasalahan sekecil apa pun yang terjadi bisa segera diatasi.
“Tercapai efisiensi administrasi jaringan, dimana sistem berjalan secara otomatis, menyediakan pertahanan pada bagian internal jaringan juga. Dengan kata lain, sistem ini dapat meminimalkan dampak serangan siber yang semakin komplek, dan datanya dapat digunakan sebagai pendukung para pengambil kebijakan terkait perbaikan maupun antisipasi, “tegasnya.
Lebih jauh, Mata Elang NIDS ini menjadi salah satu bentuk implementasi kolaborasi berdampak antara kampus PENS dengan pemerintah. Sejalan dengan arah perguruan tinggi, agar menjadi kampus berdampak, melalui pengembangan inovasi di bidang TIK. Tawaran BSSN disambut baik oleh PENS di bulan Februari 2025 dan berlanjut dengan proses penyusunan dan pendampingan pertama pada bulan Mei 2025.
“Alhamdulillah, 20 Agustus 2025 lalu, Tim kami telah memulai proses penyusunan dokumen sertifikasi Common Criteria (CC) EAL3 bersama Laboratorium Uji Pusat Sertifikasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kegiatan pendampingan kedua ini berlangsung di Gedung Pascasarjana PENS lantai 3, dan dihadiri juga oleh koordinator tim sertifikasi BSSN, Bapak Sutoro, S.S.T.TP., MT.. Dokumentasi dan evaluasi ini bukan hanya syarat sertifikasi, tetapi juga menjadi proses pembelajaran agar produk yang lahir dari kampus siap bersaing di tingkat global,” pungkasnya.
Dalam wawancara terpisah, Sutoro, S.S.T.TP., MT., pun menyampaikan tentang pentingnya kemandirian nasional. “Jika kita ingin infrastruktur vital dilindungi produk dalam negeri, maka harus ada mekanisme evaluasi yang objektif dan transparan. Sertifikasi ini adalah bentuk komitmen untuk membangun kemandirian keamanan siber Indonesia,” jelas beliau.
Sistem pertahanan negara bersifat semesta dan tentunya melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Untuk itu perlu dipersiapkan sebuah sistem pertahanan pula terhadap serangan siber yang harusnya karya anak bangsa, untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Dengan adanya Sertifikasi EAL3, memungkinkan pengimplementasian Mata Elang NIDS pada Infrastruktur Informasi Vital (IIV) Indonesia, termasuk sektor energi, transportasi, telekomunikasi, perbankan, kesehatan, dan pemerintahan. Keberhasilan sertifikasi ini diharapkan memperkuat kepercayaan publik sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk asing.
Sebagai mana diketahui, Common Criteria (CC) merupakan standar internasional ISO/IEC 15408 yang digunakan lebih dari 30 negara untuk mengevaluasi keamanan produk teknologi informasi.
Dengan menargetkan Evaluation Assurance Level (EAL) 3, Mata Elang NIDS akan melewati proses evaluasi yang mencakup dokumentasi, tata kelola pengembangan, hingga uji ketahanan terhadap ancaman realistis.
“Total dokumen untuk pengajuan sertifikasi ini ada 6 buah, dan 1 telah selesai. Masih ada 5 dokumen lagi yang harus disiapkan. Proses pengajuan umumnya 1 tahun, namun kami berharap Desember akhir tahun ini bisa terselesaikan semuanya, termasuk ujian dari BSSN,“imbuh Ferry. (hum)