Surabaya, pens.ac.id – Dalam semangat penuh optimisme dan kolaborasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menyelenggarakan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-37 yang dikemas dalam Sidang Terbuka Senat, Selasa (17/06). Mengusung tema Semangat Kreasi dan Sinergi, Semarakkan Inovasi Perkuat PENS Berdampak, orasi ini disampaikan oleh Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek. Beliau menegaskan bahwa refleksi historis sekaligus momentum strategis peran Politeknik sebagai institusi vokasi unggulan nasional yang siap mendorong Indonesia menuju masa depan emas 2045.

Acara dibuka secara resmi oleh Penjabat Ketua Senat PENS, Dr. Ir. Nu Rhahida Arini, S.T., M.T., IPU, dan dihadiri oleh jajaran tokoh penting dari dunia pendidikan tinggi dan industri. Hadir dalam acara ini Kepala LLDIKTI Wilayah VII, perwakilan perguruan tinggi se-Jawa Timur, serta mitra industri yang selama ini menjadi rekan strategis dalam pengembangan riset dan inovasi PENS.

Orasi Ilmiah Dirjen DIKTI: Menyambut Bonus Demografi dengan Pendidikan Tinggi yang Berdampak

Puncak sidang senat ini adalah orasi ilmiah yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng., yang menyampaikan refleksi mendalam mengenai tantangan dan peluang pendidikan tinggi di era disrupsi global. Dalam orasinya, Prof. Khairul menekankan pentingnya membangun sistem pendidikan tinggi yang adaptif, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

“Kita dihadapkan pada bonus demografi — porsi usia produktif terbesar sepanjang sejarah bangsa — namun jika tidak dikelola dengan tepat, ini akan menjadi bencana pengangguran terdidik. Di sinilah peran strategis pendidikan tinggi vokasi,” tegas Prof. Khairul dalam orasinya.

Beliau menyoroti pentingnya transformasi sistem pendidikan tinggi yang sejalan dengan visi Kemdiktisaintek menuju Indonesia Emas 2045, yaitu melalui gerakan Kampus Berdampak, sebagai simbol keberpihakan dan solusi konkret bagi kebutuhan bangsa. Prof. Khairul juga mendorong agar politeknik seperti PENS tidak hanya menjadi pelaku teknis, tetapi juga penggerak perubahan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.

“Saya meyakini PENS adalah salah satu kekuatan utama pendidikan tinggi vokasi Indonesia. Dalam setiap percakapan tentang teknologi robotik, selalu muncul nama PENS. Ini bukan sekadar prestasi, tapi juga tanggung jawab untuk terus menjadi mercusuar inovasi yang berdampak luas,” lanjutnya.

Sambutan Direktur PENS: Politeknik Sebagai Jalan Menuju Masa Depan Bangsa

Dalam sambutannya, Direktur PENS, Dr. Ing. Ir. Arif Irwansyah, S.T., M.Eng., menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan yang selama ini menjadikan PENS sebagai rumah besar inovasi teknologi terapan. Beliau menekankan pentingnya menjaga semangat sinergi lintas sektor untuk mempercepat transformasi pendidikan tinggi vokasi.
“Dies Natalis ini adalah titik balik untuk memperkuat tekad dan strategi ke depan. Sinergi dan kreasi bukan hanya jargon, tapi pijakan untuk mengokohkan peran PENS sebagai kampus vokasi yang berdampak, baik di level nasional maupun global,” ujar Direktur PENS.

Ia juga menyoroti berbagai pencapaian PENS dalam pengembangan teknologi robotika, energi terbarukan, kecerdasan buatan, dan program-program pengabdian masyarakat berbasis teknologi. Menurutnya, semua itu adalah bukti nyata bahwa politeknik bukan sekadar pelengkap, tapi pilar utama dalam mendukung daya saing bangsa.

Menuju Universitas Terapan dan PTNBH Vokasi

Selaras dengan arah kebijakan pemerintah, Prof. Khairul Munadi juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah menyusun peta jalan pendidikan tinggi vokasi, termasuk inisiatif transformasi politeknik menuju PTNBH Vokasi dan pengembangan universitas terapan. Menurutnya, langkah ini penting agar institusi vokasi memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kolaborasi industri, riset terapan, dan kewirausahaan.
“Inilah momentum kita. Justru vokasi adalah tulang punggung produktivitas bangsa. Kita harus membangun keberpihakan kebijakan yang solutif, dengan PENS sebagai teladan,” pungkas Prof. Khairul.

Harapan Bersama: Satu Visi, Satu Langkah

Melalui Dies Natalis ke-37 ini, seluruh elemen PENS — mulai dari civitas akademika, alumni, hingga mitra industri — diharapkan terus menguatkan kolaborasi dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang responsif, inovatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

PENS, dengan rekam jejak prestasi yang konsisten di tingkat nasional dan internasional, terus melangkah pasti sebagai ikon politeknik unggulan Indonesia yang siap menjadi bagian dari solusi untuk membangun generasi emas 2045. (Sny)

wpChatIcon
EnglishIndonesian