Surabaya, pens.ac.id – Sebanyak 778 mahasiswa usai mengikuti Sidang Terbuka Senat Wisuda ke-19 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada Sabtu dan Minggu (15-16/10). Arasy Dafa Sulistya Kurniawan, mahasiswa program studi D3 Teknik Telekomunikasi menjadi salah satu mahasiswa yang dikukuhkan sebagai wisudawan PENS ke-19. Arasy sukses menjadi salah satu wisudawan yang lulus dengan pujian atau mendapatkan predikat cumlaude. Kesuksesan yang diraihnya merupakan hasil dari usaha dan kerja keras yang dilakukan secara konsisten untuk mewujudkan impiannya. 

Selama menjadi mahasiswa Telkom PENS, berbagai prestasi telah berhasil diraihnya. Prestasi tersebut diantaranya adalah, berhasil menjadi finalis PIMNAS ke-34 pada tahun 2022, Juara Tiga Huawei ICT Competition 2021 AI Track, dan berhasil menjadi Top 6 CanSat Competition pada tahun 2021. Tidak berhenti disitu, pada kancah Kompetisi Mahasiswa Informatika Politeknik Nasional (KMIPN), Arasy sukses meraih Best System Kategori IoT KMIPN 4 pada tahun 2022, serta Best Write-Up kategori keamanan Siber KMIPN 4 pada tahun 2022. Selain itu Arasy juga berhasil peroleh beasiswa Bank Indonesia pada tahun 2021 dan lulus pendanaan PKM GFK pada tahun 2022. Berbagai prestasi yang diraih selama menjadi mahasiswa juga diimbangi dengan berbagai organisasi yang diikuti dalam kampus. Beberapa organisasi tersebut mulai dari Tim Riset Bamantara EEPISAT, Gen BI PENS, dan turut tergabung dalam organisasi BEM PENS sebagai Kementerian Dalam Negeri.

Pria kelahiran Blora ini menuturkan untuk mencapai semua itu bukanlah hal yang mudah, namun banyak yang harus dilakukan dan diperjuangkan. Dimulai dengan menggali ilmu sebanyak-banyaknya, tetapkan tujuan sedari awal, mengatur skala prioritas dalam belajar dan memanfaatkan wadah yang ada. Disamping itu menjaga kesehatan juga harus menjadi tujuan utama. “Mimpi dan cita-cita adalah sebuah impian yang ingin diwujudkan, dan yang perlu dilakukan adalah mengembangkan potensi diri secara maksimal dan tidak kenal menyerah. Gagal itu wajar, justru kalau kita belum gagal itu artinya kita belum mencoba,” tutur Arasy Dafa.

Dengan berakhirnya wisuda PENS ke-19 ini, diharapkan mampu melahirkan lulusan-lulusan terbaik di bidangnya, serta berinovasi menyelesaikan problematika yang ada di masyarakat. “Jangan kita berbangga diri karena nama kampus, tapi buatlah kampus berbangga diri karena ada kita,” pungkasnya. (arm/irf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian