Surabaya, pens.ac.id – Bertujuan meningkatkan kesadaran orang tua dan rasa kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bekerja sama dengan Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) Chapter Surabaya usai melakukan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Sabtu (7/8). Berlangsung secara virtual melalui Zoom Video Conference, kegiatan ini bertajuk “Aplikasi Terapi Digital Sebagai Media Untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Autis” yang bernama Basic Augmentative Communication (BAC). Kegiatan tahunan ini dihadiri oleh perwakilan pihak Forkesi, dosen Teknik Telekomunikasi PENS, dan juga tim pengembang dari aplikasi tersebut.

Tim pengembang terdiri dari empat anggota yang merupakan mahasiswa Teknik Telekomunikasi yakni Maulidya Anggraini, Tri Susanti, Arasy Dafa Sulistya Kurniaan, dan Hafizh Hismawan. Pembuatan aplikasi tersebut berawal dari kebutuhan anak-anak autis atau anak spesial dalam melakukan terapi secara digital yang selama ini masih dilakukan secara manual. Terbatasnya kegiatan untuk melakukan terapi manual saat pandemi membuat tim pengembang mencetuskan sebuah ide membuat aplikasi yang dapat menopang kebutuhan ABK. Aplikasi BAC dapat diakses dimana dan kapan pun oleh pengguna, baik orang tua ABK maupun ABK itu sendiri.

Serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan penyerahan modul pembelajaran serta peresmian inisiasi pembuatan aplikasi terapi digital, yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus untuk Forkesi. Dalam kegiatan tersebut, juga terdapat sambutan dari Kepala Program Studi D4 Teknik Telekomunikasi yaitu Akuwan Saleh, S.ST., M.T. Kemudian sambutan dari PIC Pengmas Prodi Telkom yaitu Hani’ah Mahmudah S.T., M.T, dan dilanjutkan dengan sambutan Sri Lestari Tarista selaku pihak Forkesi. Sebelum penutupan kegiatan hari tersebut terdapat sesi diskusi antara pihak Forkesi dengan Dosen Teknik Telekomunikasi mengenai alur terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak autis atau anak spesial.

Selama kegiatan berlangsung, terdapat kendala koordinasi yang harus dilakukan secara daring dikarenakan pandemi yang masih berlangsung. Namun hal tersebut tidak menyurutkan Tim Pengembang Aplikasi BAC sehingga dalam pengerjaan aplikasinya berjalan kerjasama yang baik. “Kendalanya itu seluruh koordinasi dilakukan secara online, jadi dalam pengerjaan aplikasinya pun harus ada kerja sama yang baik supaya tidak ada miss komunikasi.” ungkap Maulidya. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat, diharapkan aplikasi yang masih dalam tahap pengembangan ini bisa membantu orang tua untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung. (irf/raf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian