Surabaya, pens.ac.id – Mahasiswa PENS yang tergabung dalam dua tim yakni BE-Bag dan iiAGV sedang berjuang mengikuti Kompetensi Vokasi (V-Factor) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dua tim tersebut telah menampilkan performa terbaiknya pada (19-22/11) yang bertempat di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan. Dukungan berupa like dan komentar pada channel YouTube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi perlu diberikan kepada kontingen PENS untuk memperoleh hasil yang membanggakan.

Kedua tim telah melalui berbagai tahapan, dimulai dari seleksi internal kampus PENS yang mengacu pada proposal sesuai dengan petunjuk teknis panduan penyelenggaraan V-Factor 2020. Setelah itu, pihak PENS mengajukan 5 proposal terbaik ke Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan akhirnya tersaring dua tim yang siap untuk menampilkan karyanya. Tim tersebut bertolak ke Jakarta untuk unjuk kebolehan dihadapan dewan juri yang berkompeten dibidang masing-masing.

Anggota Tim iiAGV yang terdiri dari Muhammad Iodine Hanifan, Muhammad Syaifullah Rizal, dan Hana Salsabila telah mempersiapkan kemampuan karya mereka dengan memanfaatkan kesempatan gladi bersih dan running test sebelum tampil dihadapan dewan juri. Produk yang dibawa adalah iiAGV yang merupakan alat pengangkut barang dengan kapasitas maksimal 500 kg dan iiAGV Medic yang didesain untuk membantu tenaga medis berinteraksi dengan pasien tanpa harus berkontak fisik serta dapat mengirimkan barang maupun obat yang dibutuhkan  oleh pasien. Dalam penampilannya, Tim iiAGV berhasil menampilkan karyanya dengan baik tanpa ada hambatan didepan dewan juri. “Kendala yang kami hadapi ada pada produk kita sendiri, namun dengan adanya running test sebelum bertanding itu sangat membantu saat didepan kamera sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Hana.

Sedangkan Tim BE-Bag yang beranggotakan Mochammad Faqih, Ikhsan Mahardhika dan Aldila Sukarno Putri membawakan produk tas anti maling yang terdapat pinlock sebagai pengamanan tas serta memiliki keunggulan bisa mengkonversikan energi gerak pengguna menjadi energi listrik yang disimpan dalam power bank. Produk tas tersebut ditampilkan dengan berkolaborasi dengan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung melalui sajian gerakan pencak silat inovasi. Dengan diselenggarakannya kompetensi vokasi ini, diharapkan bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai pendidikan vokasi yang memiliki pola pikir kreatif dan mampu berpikir luar biasa melalui karya-karya yang inovatif. (irf/raf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian