Masalah tidur bayi banyak diakui orang tua sangat sulit ditangani, terutama bila sering terjadi di malam hari. Salah satu upaya untuk meringankan hal tersebut adalah dengan penerapan otomatisasi pada ayunan bayi, maka pada ayunan digunakan sensor suara dan sensor getaran. Hasil pembacaan sensor-sensor tersebut menjadi parameter masukan untuk mengaktifkan gerakan ayunan. Untuk merealisasikan hal tersebut maka pada proyek akhir ini difokuskan pada rancang bangun sensor suara dan sensor getaran. Sensor suara dirancang dan dibuat agar dapat mengidentifikasi suara tangisan bayi. Sensor suara yang dibuat merupakan sensor analog yang terdiri dari beberapa rangkaian sistem mulai dari penguat hingga mikrokontroler. Selain itu hal yang paling penting dari proses perencanaan sensor ini adalah ekstraksi ciri suara tangisan bayi. Ciri ini yang menjadi parameter dalam perancangan sensor sehingga sensor dapat mengidentifikasi suara tangisan bayi. Untuk mengetahui respon suara tangisan bayi digunakan 8 sampel suara tangisan bayi dan 16 sampel suara selain tangisan bayi. Dari 8 sampel suara tangisan bayi, terdapat 2 sampel suara yang tidak teridentifikasi sebagai tangisan bayi. Dari sampel suara yang teridentifikasi sebagai suara tangisan bayi didapat rata-rata error sebesar 22% dengan tiap sampel diuji sebanyak 10 kali. Sedangkan pengujian pada 16 sampel suara selain tangisan bayi didapat rata-rata error sebesar 12,5%. Pada pengembangan berikutnya, suara dapat diekstraksi pada lebih dari satu parameter domain untuk mendapat ciri yang lebih spesifik.

Kata Kunci : Sensor Suara, Ekstraksi, Sensor Getaran, Filter Banks

wpChatIcon
EnglishIndonesian