Sumber energi listrik yang tersedia tidak mampu untuk memenuhi permintaan listrik yang semakin meningkat di indonesia. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan sumber energi baru dan pembangkit listrik tidak sebanding dengan meningkatnya konsumsi akan sumber listrik. Di sisi lain pemaparan sinar matahari secara terus menerus dapat menyebabkan kenaikan suhu dan temperatur. Apabila hal ini terjadi pada suatu ruangan yang memiliki ventilasi yang buruk, dapat menyebabkan ruangan akan cepat panas dan terasa pengap.Dari latar belakang yang telah dijabarkan maka pada proyek akhir ini dibuat kipas angin yang mampu menggunakan sumber daya dari baterai 12V/7.2Ah saat terjadi pemadaman listrik sementara oleh PLN. Selain itu juga pada proyek akhir ini, kecepatan putaran kipas angin dapat berubah secara otomatis mengikuti besar suhu yang ada diruangan dengan memanfaatkan sensor LM35 sebagai sensor pembaca suhu ruangan. Kipas angin menggunakan sumber daya dari baterai saat terjadi pemadaman listrik sementara oleh PLN dengan memanfatkan inverter satu phasa. Pulsa Width Modulation (PWM) adalah metode yang digunakan untuk mengontrol kecepatan putaran kipas angin. Setelah melalui pengujian didapatkan hasil bahwa lama penggunaan baterai sebagai sumber daya emergency bagi kipas angin sangat ditentukan oleh besar kecepatan putaran kipas. Saat kecepatan putaran kipas angin sebesar 50% dari kecepatan total kipas, baterai mampu membackup kipas selama 3.3 jam. Sedangkan ketika kecepatan putaran kipas sebesar 100% dari total kecepatan total kipas, baterai mampu membackup kipas selama 2.3 jam. Dengan adanya kipas angin ini dapat memberikan kenyamanan dan nilai efisien energi bagi masyarakat.