Suatu penyakit dapat diindikasikan dari suhu atau temperatur tubuh yang terukur. Biasanya bagian tubuh yang merasakan infeksi atau sakit bersuhu tubuh tidak normal. Kisaran suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 36 – 37,5°C. Jika suhu tubuh yang terukur tidak diantara suhu normal, dapat dikatakan sakit.
Pada Proyek Akhir ini akan dirancang suatu alat untuk memonitor temperatur tubuh dengan menggunakan sensor temperatur yang diletakkan di 12 tempat di tubuh. Hasil pengukuran temperatur akan ditampilkan di PC berupa angka dan warna dengan menggunakan metode Titik Kritis Distribusi. Alat ini terdiri dari sensor RTD PT1000, rangkaian jembatan wheatstone, amplifier, 2 buah mikrokontroller, komunikasi serial ke PC. Dari data pengukuran temperatur normal dihitung titik kritisn distribusinya. Lalu data tersebut juga dianalisa dengan menggunakan ANOVA dengan tujuan apakah data tersebut memiliki perbedaan mean yang signifikan.
Pada proyek akhir ini dilakukan analisa ANOVA terhadap cluster usia dan terhadap lokasi peletakan sensor. Pada pengujian ANOVA terhadap cluster usia tidak ada perbedaan mean yang mencolok, akan tetapi pada lokasi peletakan sensor memiliki perbedaan mean temperatur, sehingga pada proyek akhir ini monitoring temperatur dilakukan berdasarkan lokasi peletakan sensor. Hasil dari pengukuran nantinya dibandingkan dengan temperatur normal dari data yang sudah didapatkan lalu diproses apakah temperatur yang terukur normal, panas, atau dingin. Alat ini memiliki toleransi error sebesar 0,56%-1,81% terhadap besar temperatur yang terukur
Alat yang dibuat ini diharapkan dapat membantu dalam bidang medika untuk mengidentifikasi seseorang terinfeksi atau tidak berdasarkan temperatur.
Kata Kunci : RTD Pt1000, temperatur tubuh, titik kritis distribusi, ANOVA.