Tanaman cabai sudah dikenal oleh masyarakat indonesia sejak
zaman dahulu dan seakan menjadi kebutuhan pokok setiap keluarga
sehingga permintaannya pun ada setiap hari. Secara umum tanaman
cabai dapat ditanam di areal sawah maupun tegal, di dataran tinggi
maupun rendah. Namun demikian, ada beberapa persyaratan yang
diperlukan agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik seperti
ketinggian tempat, iklim, air, tanah, dan kelembaban. Kelembaban dapat
berupa kelembaban pada udara maupun kelembaban tanah.
Modifikasi iklim mikro di sekitar tanaman cabai merupakan
suatu usaha agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan
tanah merupakan komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, dan masing-masing berkaitan mewujudkan
keadaan lingkungan optimal bagi tanaman. Kelembaban tanah dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai baik berupa
pertumbuhan daun, tinggi, dan lebar batang cabai. Pengaruh
kelembaban tanah ini dapat kita analisa dengan menggunakan prinsip
pengolahan citra dimana kamera sebagai alat untuk mengembil inputan.
Threshold citra merupakan proses memisahkan objek – objek
dari citra ke dalam bagian – bagian, sehingga informasi yang ada pada
citra dapat dengan mudah dibaca. Informasi yang ada dalam citra
tersebut membagi citra ke dalam daerah – daerah terpisah dimana setiap
daerah adalah homogen dan mengacu pada sebuah kriteria keseragaman
yang jelas. Threshold yang dilakukan pada citra harus tepat agar
informasi yang terkandung di dalamnya dapat diterjemahkan dengan
baik.
Kelembaban tanah yang sesuai dengan karakteristik tanaman
cabai sekitar 50%-60%. Semakin rendah kelembaban tanahnya maka
pertumbuhan tanaman cabai tidak akan maksimal (mengalami
kekerdilan) dan semakin tinggi kadar kelembaban tanahnya maka
tanaman cabai akan layu.

Kata kunci : Cabai, kamera, kelembaban, pengolahan citra, Threshold

wpChatIcon
EnglishIndonesian