Kualitas tanah sangat penting diketahui oleh petani sebelum melakukan
penanaman padi. Dikarenakan kualitas tanah akan berpengaruh pada
kesuburan tanaman padi dan kecocokan untuk menanam tanaman padi
di lahan pertanian itu. Namun saat ini para petani belum memiliki
indikator yang akurat dalam mengetahui tingkat kualitas tanah. Petani
hanya menggunakan metode kira-kira dan pengalaman saja dalam
proses penanaman padi.
Sehubungan dengan hal diatas maka dibuat alat yang dapat mengetahui
indikator tingkat kualitas tanah dengan menggunakan parameter
resistivitas tanah. Untuk mengetahui nilai resistivitas tanah, alat ini
memakai 4 buah sensor logam tembaga dirangkai dengan metode 4 titik
wenner. Saat pengukuran sepasang sensor logam tembaga terluar dialiri
sumber arus mengakibatkan terjadi beda potensial di sepasang sensor
logam tembaga yang terletak ditengah. Agar nilai beda potensial yang
diperoleh dapat dibaca oleh mikrokontroler maka dimasukkan ke
rangkaian amplifier instrumentasi yang berfungsi sebagai buffer.
Sedangkan untuk mengubah data dari sensor berupa data analog menjadi
data digital digunakan ADC (Analog Digital Converter) internal yang
terdapat didalam Atmega 32. Selanjutnya data digital tersebut diolah
oleh mikrokontroler Atmega 32.
Setelah diolah di mikrokontroler Atmega 32, data akan ditampilkan di
layar LCD 2X16. Data yang ditampilkan berupa nilai resistivitas tanah
(Ώ m), jenis tanah, tingkat kualitas tanah (bagus, sedang, dan jelek), dan
rekomendasi. Dari hasil pengujian diperoleh nilai resistivitas tanah
sawah dan tanah datosol dengan kadar air 20% sebesar 22,12 Ώ.m dan
214,59 Ώ.m. Rangkaian amplifier instumentasi dengan INA 114BP pada
pengujian diperoleh prosentase error sangat kecil dibawah 1,8 %.

Kata Kunci : Resistivitas tanah, Sensor, 4 titik wenner, Sumber Arus,
Beda Potensial, Amplifier Instrumentasi, Buffer, Mikrokontroler, ADC,
Atmega 32, LCD 2X16.

wpChatIcon
EnglishIndonesian