“Suhu dan Kelembaban suatu tanaman merupakan parameter utama yang mempengaruhi jumlah air yang dibutuhkannya. Perancangan sistem kendali yang mempunyai input non-linier dan dengan persamaan fungsi alih yang sulit membutuhkan suatu sistem kendali yang mampu membuat keputusan pengendalian. Hal ini disebabkan karena keputusan pengendalian yang dikeluarkan logika manusia mempunyai keluaran pengendalian yang sempurna dalam pengaturan segala sesuatunya, baik itu yang konvensional maupun yang non-konvensional. Fuzzy Logic merupakan salah satu metode sistem kendali yang dapat memberikan keputusan yang menyerupai keputusan manusia. Pada proses perancangan plant ini, digunakan sistem pengembangan kendali fuzzy logic dengan menggunakan sistem mikrokontroler AT Mega 16. Hal ini dimaksudkan untuk suatu perancangan pada plant pengendalian volume air pada tanah. Proses pengendalian dengan fuzzy ini dilakukan oleh sistem mikrokontroler dengan tambahan interface LCD sebagai output tampilan waktu penyemprotan, satu sensor suhu dan sensor kelembaban tanah sebagai input masukan fuzzy logic control. Dari hasil percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil pendeteksian sensor kelembaban yang maksimal dan sensitif maka sensor menggunakan lempeng tembaga dengan luas lempeng elektrode 12cm x 4cm x 2mm jarak antara elektrode 25cm, sinyal input berupa dc 5 volt, dengan panjang elektrode sampai diatas permukaan tanah.”