Budidaya tanaman selama ini dilakukan pada kondisi lingkungan (iklim) yang sesuai dengan tanaman. Jika tanaman dipindah ke daerah dengan kondisi lingkungan (iklim) yang berbeda maka tanaman tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik atau bahkan mati. Pembuatan rumah kaca (Greenhouse) merupakan solusi yang baik untuk media budidaya tanaman dan merekayasa unsur-unsur fisik lingkungan. Penelitian mengenai rumah kaca sendiri sudah banyak sekali dilakukan mulai dari pembuatan desain rumah kaca sampai dengan pengontrolan otomatis aktuator seperti lampu, alat penyiraman dan mesin pendingin agar sesuai dengan lingkungan yang dibutuhkan. Merujuk dari penelitian yang sudah ada maka pada paper ini menawarkan sesuatu yang baru dalam proses rekayasa rumah kaca dimana akan dikontrol suhu dan kelembaban rumah kaca yang disesuaikan dengan keadaan iklim dataran tinggi. Kemudian untuk proses pengontrolannya menggunakan metode logika fuzzy. Berdasarkan dari hasil pengujian menggunakan elemen pendingin peltier yang digabungkan dengan prinsip kerja heat exchanger untuk pengaturan suhu dan kelembaban pada dataran rendah yang dikondisikan seperti dataran tinggi hanya bisa mencapai kisaran suhu 25oC – 27oC hal ini dipengaruhi oleh peletakan sensor dan sistem pendingin yang digunakan.
Kata kunci : Suhu udara, Kelembaban udara, Rumah kaca, Logika Fuzzy, Peltier