Listrik merupakan suatu kebutuhan utama yang diperlukan manusia. Kabel tembaga sering dipergunakan untuk memindahan energi
listrik dari satu tempat ke tempat lain. Memang saat ini kebutuhan kabel untuk transmisi daya belum banyak tergantikan oleh teknologi lain,
kecuali untuk transmisi data yang sudah banyak menggunakan bluetooth, infra red dan wifi. Teknologi transmisi daya secara wireless
dapat diaplikasikan pada pengisian baterai untuk peralatan elektronik
yang sifatnya portabel seperti handphone maupun laptop. Arus listrik
pada base station menciptakan medan magnet yang membawa daya ke
receiver yang kemudian dikonversi kembali ke arus listrik. Hal ini
menyebabkan kondisi pengisian baterai secara aman karena terisolasi
secara elektrik antara transmiter daya dengan pengguna.Arus listrik pada
base station menciptakan medan magnet yang membawa daya ke
receiver yang kemudian dikonversi kembali ke arus listrik. Ketika
peralatan elektronik dengan baterai rechargeable ditempatkan pada area
pengisian ulang (charging pad ), maka baterai ini dapat mengisi dengan
sendirinya secara otomatis baik pada saat digunakan maupun pada saat
tidak digunakan. Dengan membandingkan pengisian baterai secara
wireless dan pengisian baterai konvensional,kita akan menemukan
banyak keuntungan dan kontribusi yang baik untuk keselamatan. Modus
pengisian baterai sacara konvensional memerlukan pengganti adaptor
yang relevan dan menempatkan adaptor dalam posisi yang tetap serta
tidak dapat diakhiri secara otomatis bila baterai sudah terisi penuh. Hal
ini dapat mempersingkat masa pakai peralatan, untuk kasus terburuk
dapat menyebabkan kebocoran listrik. Daya yang dihasilkan pada
transmiter adalah 10 W dengan efisiensi sebesar 22%.
Kata Kunci : Wireelss,transmitter