EEPIS Online – Jumat, (26-28/1) Ajang adu ketangkasan menciptakan game dalam waktu singkat, yakni Global Game Jam (GGJ) 2018 kembali digelar. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali berkesempatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggara event bergengsi ini. Bertempat di Gedung hall D4 PENS, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 62 peserta yang berasal dari berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur.

GGJ merupakan acara pembuatan game terbesar di dunia yang diselenggarakan oleh Global Game Jam, Inc. Kegiatan tersebut berawal dari acara komunitas game di seluruh dunia, yang bertujuan untuk menunjukan kemampuan dalam menciptakan game dalam rentang waktu 48 jam. Di tahun iniGGJ yang mengusung tema Transmision diadakan serentak di 304 lokasi di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri terdapat 13 titik lokasi, yakni Yogyakarta, Bekasi, Kediri, Bandung, Bogor, Semarang, Salatiga, Surabaya, Bali, Makassar, Malang, Depok dan Jakarta.

Pembukaan GGJ diisi dengan sambutan oleh ketua pelaksana GGJ Surabaya yakni Ilham Cahya Suherman, yang dilanjutkan sambutan oleh Ramadhany Chandra Arif selaku ketua Game Developer Arek Suroboyo (GADAS). Kemudian sambutan oleh Ketua prodi Game Technology PENS yakni Mohamad Safrodin, BSc., MT. Memasuki inti acara, peserta dikelompokan menjadi 13 tim yang terdiri dari 4-5 orang.

Pada kesempatan selanjutnya, setiap tim ditantang untuk membuat suatu game dalam waktu dan tema yang telah ditentukan. Hal tersebut memicu tantangan dan keseruan dalam event ini. “GGJ ini acara membuat game yang diselenggarakan selama 3 hari. Terdapat programmer, artist, sound engineer, dan lainnya yang ada kaitannya dengan game developer, setelah terbagi menjadi beberapa tim mereka akan membuat prototype game,”tutur Ilham Cahya selaku ketua pelaksana GGJ.

Dalam GGJ kali ini, menekankan untuk saling berkolaborasi bukan berkompetisi. Serangkaian acara ini terus berlanjut dengan berbagai kegiatan, diantaranya pengerjaan game, presentasi mengenai game yang telah dibuat, showcase dan closing ceremony. â€œEvent ini sangat diluar dugaan, berbeda dengan tahun sebelumnya, peserta yang mengikuti ajang ini semakin meningkat. Tak hanya dari luar, mahasiswa juga banyak yang mulai untuk mencoba GGJ ini. Diharapkan GGJ bisa menjadi wadah agar peserta bisa membuat game yang lebih baik lagi,” ungkap Riyan Surya selaku peserta. (umi/mus)

wpChatIcon
EnglishIndonesian