EEPIS Online – Tim dirgantara Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali berjaya dalam Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Komurindo-Kombat) 2017. Setelah di tahun sebelumnya berhasil menobatkan diri menjadi juara umum, kini tim Dirgantara kembali membuktikan bisa mempertahankan gelar juara. Kompetisi yang berlangsung selama 4 hari (22-25/8) ini, bertempat di Garut, Jawa Barat.

“Kami sangat bersyukur masih diberi kesempatan kembali memegang predikat juara. Alhamdulillah, tahun ini semua divisi bisa mempertahankan gelar juaranya,” tutur Fakhris Wafa Mohamad salah satu anggota tim dirgantara.

Ajang Komurindo-Kombat sendiri diselenggarakan atas kerjasama antara pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti). Pada kompetisi ini terdapat tiga divisi yang diperlombakan yakni muatan roket, wahana sistem kendali, dan kombat itu sendiri. Dimana ketiga tim asal PENS, berhasil lolos di semua tahap seleksi mulai dari penerimaan proposal, evaluasi tahap 1, evaluasi tahap 2, workshop dan akhirnya berhasil lolos pada tahap kompetisi.

Tim Star PENS Ky yang beranggotakan Prisma Try Laksana, Muhamad Fathur Rohman, Bimo Dimas Saputra, Husein Aji Pratama dan Muhammad Iqbal Hanif berhasil meraih juara kedua pada divisi muatan roket. Selanjutnya pada divisi wahana sistem kendali yang beranggotakan Fakhris Wafa Mohamad, Agung Setyo Wicaksono, Eko Purbo, M. Chafid Al Ayyubi serta Wahyu Arifin berhasil menduduki peringkat kedua dengan nama tim EEPISky G-08. Sedangkan pada ajang kombat, tim EEPISky Baloon berhasil meraih juara pertama dengan anggota tim yakni Muhammad Ageng Eko Waluyo, M. Fahmi Ilma Suryanto, Choirun Nisa, Noveshar Rakha serta Yelsa Ferdias.

Fakhris Wafa Mohamad, salah satu anggota divisi wahana sistem kendali, juga mengutarakan harapannya agar tim yang berkompetisi selanjutnya  bisa belajar dari pengalaman tahun ini dan tidak merasa cukup dengan apa yang dicapai sekarang, mengingat kampus lain pasti juga berusaha mengejar ketertinggalannya.

“Selain itu, kami berharap dari pihak kampus menyediakan tempat yang tetap karena di Laboratorium TC Lantai 3 sering digunakan kegiatan pameran, akibatnya kami tergeser. Dengan satu lab yang berisi 6 divisi baik dari tim Komurindo-Kombat maupun KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) rasanya jadi sempit, belum barang-barang lain yang berukuran besar. Kami berharap bisa disediakan tempat yang tetap,” harapnya. (azf/meg)

wpChatIcon
EnglishIndonesian