EEPIS Online – Sebagai wujud timbal balik kepada bangsa dan negara yang telah memberikan bantuan pendidikan, mahasiswa bidikmisi kerap kali menyelenggarakan kegiatan pengabdian. Kali ini mahasiswa bidikmisi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang dinaungi EEPIS Bidikmisi Organization (E-Bio) telah usai melaksanakan kegiatan Bina Desa Jilid V 2017. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Bidikmisi Surabaya-Madura (FKMB Suramadu). 

Bina Desa merupakan kegiatan pengabdian yang telah memasuki tahun kelima. Tahun ini, kegiatan yang bertempat di Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang diikuti oleh kurang lebih 60 peserta dari 10 perguruan tinggi. Perguruan tinggi tersebut yakni PENS, PPNS, POLTERA, ITS, STAIN Pamekasan, UNESA, UNAIR, UPN Veteran Jatim, UINSA, dan UTM. Dalam kegiatan ini, PENS diwakili oleh dua orang mahasiswa angkatan 2016 yakni Musfiqon dan Samsul Maarif.

Pada Selasa pekan lalu (1/8), kegiatan ini secara resmi dibuka oleh M. Juhar selaku Kepala Desa Gunung Rancak. Berlangsung selama 12 hari, kegiatan Bina Desa berfokus pada pendidikan. Oleh karena itu, Bidikmisi Mengajar menjadi kegiatan utama yang diusung. Kegiatan tersebut dilaksanakan di lima yayasan pendidikan dan dua Sekolah Dasar Negeri. “Tenaga pendidik disini masih kurang, Kita membantu guru memberikan pelajaran umum, serta motivasi-motivasi agar minat terhadap pendidikan anak-anak disini bertambah,” tutur Samsul Maarif yang merupakan wakil dari mahasiswa bidikmisi PENS.

Tidak hanya kegiatan Bidikmisi Mengajar, program pengabdian ini juga memiliki banyak kegiatan bermanfaat lainnya. Antara lain, Bersih Desa, Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Seks Bebas, Kelas Inspirasi, Cek Kesehatan, Senam Ceria, dan Lomba-lomba. Kegiatan ini ditutup dengan Pentas Seni yang menampilkan kreatifitas anak-anak di desa Gunung Rancak dan panitia Bina Desa Jilid V. 

Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan perubahan bagi masyarakat desa Gunung Rancak, khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan didaerah tertinggal seperti Sampang, harus mendapat perhatian dari berbagai pihak termasuk mahasiswa. Pasalnya, salah satu tolok ukur kemajuan bangsa merupakan pendidikan. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pendidikan disana yang pastinya akan mendukung kemajuan bangsa,” imbuh mahasiswa yang akrab disapa Samsul ini. (mus/meg)

wpChatIcon
EnglishIndonesian