Creativity station
merupakan kegiatan pengabdian masyarakat internasional dan juga pembelajaran
berbasis layanan rekayasa atau
 engineering service learning (ESL).
Kegiatan ini melibatkan 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Korea. Kampus
Politeknik elektronika negeri Surabaya (PENS) juga turut mengirimkan 10
delegasi guna mengikuti kegiatan tersebut. Terdapat 63 peserta dari 15
universitas asala Korea, 1 universitas dari Malaysia,  dan 3 perguruan tinggi dari Indonesia yaitu
PENS, Politeknik Negeri Bali, serta Telkom University.

Kegiatan yang berlangsung selama 12 hari (2-13/8) ini dihelat
di kota Bandung. Dari 63 peserta tersebut, dibagi menjadi 11 tim untuk
menghasilkan inovasi teknologi guna untuk memecahkan masalah masyarakat lokal. Pasalnya,
tujuan dari program ESL ini yaitu membuat masyarakat senang berdasarkan
dukungan rekayasa yang di lakukan oleh mahasiswa.

Sebelum menciptakan sebuah produk inovasi teknologi,
masing-masing peserta melakukan beberapa kegiatan seperti membuat tim terbaik,
terjun ke masyarakat, melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dari
sinilah para peserta mendapatkan pengalaman bagaimana mendapatkan masalah dan
mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Dilanjutkan dengan proses
menyelesaikan masalah local, mengatur ide untuk dibagikan ke khalayak luas.

Tidak tanggung-tanggung produk yang mereka ciptakan pun
bervariasi. Mulai dari scary leopard
alarm
yang digunakan sebagai alarm untuk menakuti hewan jenis leopard, Feedbag yaitu tas untuk membawa makanan
owa, Samyang cutter yaitu alat
pemotong bungkus kopi luwak, Ichu box yaitu
kotak dingin tanpa listrik untuk menyimpan sayur dan buah-buahan, alat untuk
memeras papaya yaitu papaya compressor, dan
inovasi terbarukan lainnya.

Melalui kegitan ini mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan hardskill seperti memanfaatkan sumber
daya , informasi dan teknologi yang dimiliki untuk membantu masyarakat lokal.  Selain itu mahasiswa juga dapat meningkatkan
kemampuan softskill seperti
kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, manajemen diri dan kemampuan berfikir
sistematik. 

“Melalui Creativity
Station
2016 selain meningkatkan kemampuan teknik, saya juga belajar budaya
negara lain, saling bertukar pikiran dan dapat membangun relasi dengan
mahasiswa  Indonesia ,Malaysia dan korea yang
tergabung dalam kegiatan ini. Tetapi  yang
paling penting adalah saya dapat memberikan kemajuan dan kontribusi kepada
masyarakat. Hal tersebut merupakan investasi yang besar bagi saya. Karena
setelah saya lulus nanti, seseorang yang mempunyai track akademik dan track
kepemimpinan yang baik akan mampu bersaing dalam masyarakat global “ tutur Wahyu Kurniawan Arbi
salah satu peserta creativity station
2016
asal PENS. (ENT)

wpChatIcon
EnglishIndonesian