EEPIS Online – Program Kreatifitas
Mahasiswa (PKM) kembali
digelar pada pertengahan tahun 2015 ini. Program milik Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi (DIKTI) tersebut, hingga saat ini belum pernah dilewatkan
oleh mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Seperti
ditahun-tahun sebelumnya, mahasiswa PENS mendominasi di bidang Karsa Cipta (PKM-KC)
sebagai pilihan skim atau jenis PKM. Antusiasme mahasiswa PENS tampak lebih meningkat
ditahun ini. Tak heran jika jumlah judul proposal yang berhasil melaju ke tahap
monitoring dan evaluasi (MONEV)
meningkat hingga 50% dalam rentang waktu dua tahun.

Terdapat tujuh skim PKM, diantaranya PKM-Penelitian
(PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K),
PKM-Pengabdian Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Artikel Ilmiah
(PKM-AI), dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). Dari total 150 buah judul proposal
yang berhasil maju ke tahap MONEV, PKM-KC menempati peringkat pertama dengan
jumlah 117 judul proposal atau setara dengan 78%. Berbeda dengan PKM-T  sebanyak 11 judul
proposal, 8 judul proposal jenis PKM-K, 4
judul proposal PKM-M dan PKM-P sejumlah 10 judul proposal.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
jumlah proposal yang lolos ke tahap monev terbilang meningkat drastis. Hal ini
dapat dilihat berdasarkan jumlah proposal yang lolos ke tahap serupa ditahun
2013 sebanyak 112 judul, dan ditahun 2012 kurang dari 100 judul proposal.

Sehubungan dengan peningkatan tersebut, Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama pihak manajemen PENS mengadakan MONEV
internal. Acara ini ditujukan
untuk melatih para peserta PKM PENS
dalam menghadapi MONEV eksternal. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, MONEV
internal kali ini dikemas lebih
menyerupai Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dimana para peserta harus
melakukan presentasi didepan juri beserta tim-tim lainya.

MONEV internal dilaksanakan pada 21-22 Mei 2015
bertempat di lantai 4 Gedung S2 Vokasi PENS yang kemudian dibagi dalam 6
ruangan berbeda. Pada hari pertama, tiap ruangan berisi 15 sedangkan dihari
kedua hanya berisikan 10 tim. Sedangkan sebagai dewan penilaian, terdapat 12
juri yang juga merupakan dosen PENS, di setiap rungan berisikan dua orang juri.

Ketentuan waktu yang dilokasikan disesuaikan dengan MONEV
eksternal, yakni 1 menit untuk persiapan, 8 menit presentasi dan 11 menit sesi
tanya-jawab. Para peserta pun tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan walau
gilirannya telah selesai, hal ini ditujukan untuk melatih mahasiswa lebih
menghargai penampilan orang lain sekaligus melatih mental mereka untuk tampil
didepan umum pada MONEV eksternal selanjutnya.

“Rasa nervous
pasti ada, namun lama-kelaman mencair karna para
viewer (juri) sangat sering memberikan masukan-masukan yang
membangun. Saya juga akhirnya lega setelah selesai maju (presentasi) apalagi
setelah alat saya dinilai punya potensi untuk masuk PIMNAS,” ujar Reza Oditama
dengan judul PKM Pemadam Kebakaran Otomatis Berdasarkan Titik Api Pada Ruang
Tertutup.

Dwi Yuswanhadi selaku penanggung jawab dari kegiatan
tersebut berharap agar jumlah proposal yang lulus PIMNAS akan meningkat pula
seperti peningkatan drastis  jumlah
proposal yang berhasil lulus MONEV ditahun ini.
(zya/nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian