EEPIS Online – Serangkaian
kegiatan donor darah kembali diadakan oleh Kementrian Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
pada 24-25 Maret 2015. Kegiatan kemasyarakatan yang bekerjasama dengan Palang
Merah Indonesia (PMI) ini dihelat di hall gedung D4 kampus PENS. Meskipun
antusias mahasiswa selalu meningkat ditiap tahunnya, namun ternyata mahasiswa
PENS memiliki masalah klasik yang membuat mereka gagal untuk mendonorkan
darahnya.

Sejak pukul 08.00, hall D4 PENS tampak ramai
oleh kegiatan donor darah ini. Tercatat sekitar 107 orang mahasiswa
mendaftarkan dirinya sebagai pendonor dihari pertama. Sayang, tampak kendala
dari pihak PMI yang membawa alat cek hemoglobin (Hb) kurang dari target yang
diharapkan. Hanya tersedia 100 buah alat cek Hb dan 75 kantung darah yang
disediakan oleh pihak PMI. Alhasil, acara dihari pertama terpaksa ditutup lebih
awal , yakni pukul 12.00 dikarenakan perlatan yang kurang memadahi.

Kejadian serupa terulang dihari kedua dengan
jumlah alat cek Hb dan kantung darah dengan jumlah yang sama. Hal ini
dikarenakan PMI yang juga sedang mengadakan acara donor darah diberbagai kampus
di Surabaya. Berbeda dengan hari pertama, jumlah pendaftar pada hari kedua
tercatat sekitar 83 orang. Namun hanya 53 orang yang dinyatakan layak untuk
mendonorkan darahnya. Hal ini terkait oleh kondisi mahasiswa PENS yang tidak
memenuhi kriteria sebagai pendonor.

Menurut analisa dan hasil pemeriksaan, banyak
mahasiswa PENS yang kadar Hb-nya kurang dari standar yaitu 12,5 g% hingga 17
g%. Hal ini dikarenakan mahasiswa PENS yang kurang tidur atau tidur larut
malam. Beberapa faktor lain seperti jumlah berat badan dan adanya
obat-obatan  yang dikonsumsi sebelum
melakukan pendonoran, menjadi halangan bagi mereka untuk mendonorkan darahnya.

Tiap tahun masalah-masalah tersebut selalu
menjadi kendala dalam program kemasyarakatan ini. Padahal sudah tertera dengan
jelas tentang persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi pada poster dan banner tentang kegiatan ini. Untuk menghindari kesalahan yang sama
dikesempatan berikutnya, pihak BEM PENS berencana akan mengadakan seminar
tentang donor darah diakhir tahun 2015 ini.

Sofyan Saifuddin, selaku penanggung jawab dari
kegiatan ini, menghimbau agar mahasiswa PENS melakukan persiapan sebelum melakukan
donor darah. “Sebelum melaksanakan donor darah diharapkan untuk tidur cukup
agar HB mencukupi, dan jangan mengkonsumsi obat-obatan sebelum melakukan donor
darah. Jadi usahakan H-3 tubuh sudah netral dari obat,” ungkap mahasiswa kelas
2 D4 Elektro Industri tersebut.

Senada dengan Sofyan, Fadlul Fikri yang sudah
dua kali melakukan donor darah membagikan tipsnya agar mahasiswa lain dapat
lolos cek Hb sebegai pendonor. “Jangan sampai tidur diatas jam 10 dan pastikan
tidurnya lelap. Tidur lelap dan tidur biasa itu beda loh,” ucap mahasiswa kelas 2 D4 Teknik Informatika tersebut. (zya/arn)

wpChatIcon
EnglishIndonesian