EEPIS Online –  Kerjasama antara PENS dengan perusahaan kembali dilaksanakan. Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aero Asia yang merupakan Garuda Indonesia Group secara resmi menyerahkan perangkat turbin gas kepada Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada Minggu (2/12) lalu. Dalam serah terima yang berlangsung di SBU GMF Engine Maintenance Building Cengkareng - Jakarta, pihak PENS diwakili oleh Setyo Nugroho, ST. MT. dan wakil dari pihak GMF yakni Oktaviyanto M.I. Pardede selaku Engine & APU PPC Manager. Pemberian peralatan ini merupakan bentuk Campuss Social Responsibility (CSR) perusahaan kepada dunia pendidikan. Tidak hanya PENS, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) juga menerima turbin gas masing-masing satu unit.

Dalam kerjasama tersebut terdapat beberapa hal yang harus dipatuhi oleh PENS diantaranya : turbin gas tidak boleh dijual, turbin gas tidak boleh dioperasikan serta tidak boleh dipindah tangankan.  Pelarangan pengoperasian turbin gas ini dikarenakan tekanan yang ditimbulkan turbin sangat besar dan sistem keamanan lingkungan yang diluar standart perusahaan. Sehingga pemberian turbin gas ini lebih diarahkan kepada penelitian mekanik dari peralatan tersebut. Mahasiswa diperkenankan membongkar turbin gas dengan seizin dosen untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada Januari 2015 pihak GMF akan melakukan pengecekan barang yang berkisar 10 juta US dollar tersebut.

Demi mendapatkan turbin gas yang ditawarkan Rajesh F. Kusuma (Account Manager & Sales GMF), PENS harus mengajukan berbagai usulan sejak Agustus 2014. Dalam hal ini Teguh Hady Aribowo, ST. MT. merupakan pengusul pertama untuk mendapatkan modul pembelajaran tersebut. Dosen Sistem Pembangkitan Energi ini awalnya mengajukan turbin gas dan auxilary power unit (APU), namun pihak GMF hanya menyetujui untuk turbin gas. 

Setelah melakukan serah terima, turbin gas diangkut dari Jakarta menuju Surabaya dengan menggunakan truk container. Paket turbin ini sampai di kampus PENS pada Jumat (5/12) lalu. Untuk semenentara ini turbin gas ditempatkan di samping tandon pompa belakang gedung D4 dikarenakan menunggu tempat yang sesuai. Turbin gas masih terbungkus terpal karena mengantisipasi air hujan agar tidak masuk. "Rencana akan ditempatkan di Laboratorium Pembangkitan (EN-101), namun pintu untuk akses masuk turbin gas tersebut harus diperlebar sehingga perlu menunggu dulu," ujar dosen mata kuliah termodinamika, Teguh Hady A. ST. MT,. 

Didalam perangkat turbin gas ini terdapat beberapa komponen utama seperti kompressor, ruang bakar dan turbin. Rencana kedepan alat ini akan dipakai sebagai modul praktikum. Harapannya mahasiswa dapat memahami konsep, cara kerja serta bagian-bagian turbin gas. Beberapa kendala sampai saat ini yakni ruang penempatan, peralatan penunjang dan perawatan. "Saya pribadi senang dan antusias dengan adanya alat ini, barang ini tidak bisa dibeli dimana-mana sehingga saya yakin PENS juga merasa terbantu untuk riset dan pengembangan IPTEK kedepan," ungkap Setyo Nugroho saat ditemui di ruang dosen kemarin. Tidak hanya bentuk CSR, GMF juga sudah seringkali melakukan open recruitment dan penerimaan kerja praktik (KP) mahasiswa PENS. (nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian