EEPIS Online–
Rabu (29/10), PENS mengadakan studi kajian lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
digedung D4 PENS. Acara ini dihadiri oleh Ir. Asrizal Tatang, M.T selaku ketua komisi
sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Pengkajian ini ditujukan
agar para dosen calon pantia LSP dapat lebih siap dan matang dalam bertugas di tahun
depan.

Persiapan ini sangat penting untuk
dilakukan mengingat akan dilaksanakannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) pada tahun
2015 mendatang. Untuk itu dibutuhkan setrifikasi profesi untuk memproteksi pendidikan
dalam negeri. Sehubungan dengan hal ini, DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi)
mewajibkan agar seluruh politeknik di Indonesia mendirikan LSP di kampusnya masing-masing.

LSP sendiri bertugas untuk mengeluarkan setifikat
kompetensi sebagai sertifikat pendamping ijazah mahasiswa. Saat ini telah disusun
calon panitia LSP yang terdiri dari 14 panitia inti salah satunya yakni Rengga
Asmara yang merupakan dosen di program studi teknik informatika PENS, yang
digadang akan menjadi ketua dalam panitia ini. Selain itu juga telah dipilih 20
orang dosen yang bertugas untuk menguji mahasiswa yang berhak mendapatkan sertifikat
kompetensi.

20 dosen tersebut terdiri dari 18 orang
dosen berstatus asesor kompetensi dan 2 diantaranya berstatus asesor lisensi.
Selain itu ditambahkan 5 orang dosen calon asesor kompetensi yang akan diresmikan
pada tahun 2015. Acara yang dipimpin oleh Isbat Uzzin Nadhori
ini, dibuka dengan sambutan manajemen
PENS.

Tidak ketinggalan pula sambutan yang
disampaikan oleh calon ketua panitia pelaksana LSP. “semoga PENS dapat memiliki
lembaga sertifikasi profesi yang diakui secara nasional,” harap Rengga Asmara,
calon ketua LSP PENS dalam sambutannya. Selepas dilaksanakan workshop yang
dibawakan oleh Ir. Asrizal Tatang, M.T. , Acara yang digelar di ruang sidang
PENS sejak pukul 09.00 ini, di akhiri sesi tanya jawab dan diskusi.  (zya/arn)

wpChatIcon
EnglishIndonesian