EEPIS – Online, Masih dalam suasana pelaksanaan Indonesia
Energy Marathon Challenge 2014  (19/10) .
Hari ini merupakan hari yang menegangkan karena kesempatan terakhir untuk para
peserta melakukan race dan saling berlomba mendapatkan nilai kecepatan dan efisiensi
tertinggi. Tenaga para peserta sudah cukup terkuras selama kontes dihari
sebelumnya seperti memperbaiki atau menambah komponen. Namun hal ini tidak
menjadi kendala, semangat tetap tumbuh dalam diri peserta. Seperti halnya,
semangat yang ditunjukkan oleh team
Cha PENS baik dari kelas proto maupun urban.

Race ketiga di hari terakhir ini, Cha PENS proto mengalami
kenaikan efisiensi dibanding dengan race pertama dan kedua di hari sebelumnya.
Kali ini nilai efisiensi motor mencapai 112,8623 km/kWh dengan waktu tempuh
selama 23 menit 41 detik dalam 1 race (8 kali putaran). “Untuk persiapan dihari
terakhir ini kami  sudah memperbaiki
transmisi yang baru.” Ujar Anto salah satu team
Cha PENS proto.

Ketika Cha PENS proto melakukan race, team APPATTE62 Brawijaya 1 tidak mau kalah dan berhasil mendapatkan
nilai efisiensi yang lebih tinggi dibanding team
yang digawangi oleh Akhamad Muhammad. Team
asal Universitas Brawijaya ini berhasil mendapatkan efisiensi sebesar 314
km/kWh pada percobaan race ke-lima kalinya.

Cha PENS proto bergeming, seolah tidak mau berhenti untuk
mendapatkan nilai kecepatan dan efisiensi tertinggi, team dengan driver bernama anwar ini akan menjajal untuk race lagi
yang akan di buka pada pukul 15.00 sore ini. "Sayangnya pada percobaan
race ke-empat ini tidak berhasil untuk menyelesaikan putaran," ujar Akhmad
Muhammad.

Berbeda dengan team
Cha PENS urban, meski sempat beberapa kali menjajal untuk race team ini masih belum dapat
menyelesaiakan delapan putaran tiap kali melakukan race. Perlu diketahui bahwa,
setiap team hanya mendapatkan
kesempatan lima kali race, dari kelima race ini akan diambil nilai tertinggi
yang akan menjadi menentukan nasib team
mereka.

Hingga akhir kesempatan untuk race, Cha PENS urban masih
tidak mampu menggunguli lima dari enam team
di kategori urban listrik. Dengan begitu menghantarkan team Nogogeni team 1
menjadi pemenang pertama dengan efisiensi 109,45 dan Titen EV-1 asal
Universitas Jember menjadi pemenang kedua dalam kategori urban listrik.

Tidak berbeda dengan yang dialami team Cha PENS proto, meski
telah beberapa kali berhasil menyelesaikan race. Nasib Cha PENS proto tidak
sebaik team Arjuno Hore UI dan
APPATTE62 Brawijaya 1 yang berhasil menduduki peringkat teratas, dan
menghantarkan menjadi pemenang pertama dan kedua dalam kategori Prototype
Listrik. (fre/arn)

wpChatIcon
EnglishIndonesian