EEPIS-Online, Ajang bergengsi dunia Robocop 2014 digelar pada 17 – 22 Juli 2014. Atas nama wakil Indonesia tim EROS asal Politeknik Elektronika turut serta dalam kompetisi tersebut. Tim EROS berangkat dari Bandara Internasional Juanda pada Selasa (15/7) pukul 15.50 WIB.

Dari total enam mahasiswa yang tergabung dalam tim EROS hanya lima orang yang berangkat, mereka diantaranya Dimas Pristovani Riananda, Ardiansyah Al Farouq, Muchammad Sob’run Ibnu Arfal, Pratomo Adhi Nugroho, dan Michael Saputro Junianto Soedargo. Selain itu dosen yang turut mendampingi adalah pembina EROS Bapak A. Subhan Khalilullah S.T., M.T., Direktur PENS Dr. Zainal Arief, ST. MT. dan Bapak Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng dosen Mekatronika PENS yang sekaligus menjadi salah satu dewan juri di ajang Robocup.

Setelah lepas landas dari bandara Juanda, rombongan ini harus transit di Jakarta pukul 17.25 WIB dan melanjutkan perjalanan pukul 24.00 menuju Doha, Qatar dan setelah itu menuju ke San Paulo, Bazil. Lepas dari San Paulo, rombongan menuju ke Brazilia untuk bersiap menghadapi Robocup 2014.

Terdapat beberapa perbedaan antara perlombaan KRI dengan Robocup 2014. Perbedaan tersebut diantaranya ukuran lapangan yang menjadi 3 kali lipat 9×6 meter. Ukuran gawang yang lebih besar, ukuran bola yang lebih besar dengan diameter 10 cm. "Gawang lebih besar ada untung dan ruginya juga mudah memasukkan mudah juga kebobolan," ujar Michael Saputro. 

Menghadapi ajang berlevel dunia ini tim EROS membawa keempat robotnya, satu keeper dan tiga lainnya pemain utama. Robot dikemas dalam dua koper utama dengan melepas per bagiannya agar lebih mudah di packing. 

Pada 2013 lalu langkah EROS harus terhenti di delapan besar dan tunduk tehadap lawannya, Iran. Empat negara yang hingga saat ini menjadi musuh terbesar diantaranya Iran, Amerika, Jepang dan Cina. Kali ini beberapa usaha dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal. Seperti yang sebelumnya direncanakan, selain menghadapi lomba utama di divisi Kidsize Humanoid Robot EROS akan getol untuk mengikuti beberapa challenge. Sekarang target utama adalah masuk final. Itulah yang kerapkali diutarakan tim EROS saat ditanya harapan di tahun ini.

Untuk dapat mencapai taget yang diharapkan baik tim ataupun pembina berusaha keras. Kepiawaian EROS dalam menjadi juara I tingkat nasional empat kali berturut-turut layak membuat EROS menjadi wakil Indonesia. "saat ini EROS mengikuti lomba robot international di brazil tahun 2014, sama saja EROS sudah mempersiapkan uintuk berkompetisi lomba robot nasional di tahun depannya, yaitu pada tahun 2015. Maka dari itu teknologi EROS pada lomba nasional selalu lebih maju dari Robot – robot universitas lain, sehingga kita bisa selalu unggul dari robot lain dan selalu bisa menjadi juara 1," ungkap Pembina EROS, Bapak Subhan saat ditanya tentang tips meraih juara I. (ENT)

wpChatIcon
EnglishIndonesian