EEPIS-Online (27/6), Kontes Robot Nasional (KRN) yang dihelat sejak 4 hari yang lalu di GOR UNY diikuti oleh 17 Perguruan Tinggi se-indonesia. Dibuka oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti Kemendikbud, Agus Subekti, M.Sc., Ph.D. acara ini ternyata telah diawali dengan kegiatan The 2nd Symposium Indonesian Robot Soccer Competition dengan keynote speaker Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng dan Ir. Wahidin Wahab, M.Sc. Ph.D.

Tahun ini PENS mengirimkan 5 tim robotnya untuk mengikuti 5 divisi lomba, yaitu tim ELTRON divisi KRAI (Kontes Robot ABU Indonesia), tim EILLERO divisi KRPAI Berkaki (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia), tim EFIRO divisi KRPAI Beroda, tim EROS divisi KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia) dan Tim ERISA divisi KRSI (Kontes Robot Seni Indonesia).

KRAI tahun ini bertema “Taman Bermain Anak Indonesia” dimana terdapat 4 zona permainan yang masing-masing harus dimainkan oleh robot otomatis dan manual, yaitu jungkat-jungkit, ayunan, tiang panjat dan tangga panjat. Semua tim harus menyelesaikan semua zona tersebut dalam waktu 3 menit. Namun jika robot berhasil menyelesaikan zona dan mengibarkan bendera di atas tangga panjat, maka dinyatakan sebagai kemenangan mutlak dengan istilah SHABASSH.

Selama pertandingan dua hari ini hanya 2 tim robot yang mampu meraih kemenangan SHABASSH, yaitu tim ELTRON dari PENS dan tim RINE dari ITS. Dan, untuk kesekian kalinya kedua perguruan tinggi ini bertemu di babak final KRAI dan KRSBI. Setelah melewati pertandingan sengit, tim ELTRON akhirnya harus menyerah dengan SHABASSH dari tim RINE dalam 1,14 menit.

Di KRSBI, tim EROS berhasil memenangi pertandingan dengan skor 10-1 melawan tim Ichiro dari ITS. Disusul peringkat ketiga Al-Farobi (UGM) dan empat, Dago Hoogeshool (ITB).

Sementara pertandingan yang tidak kalah menariknya adalah pertandingan KRPAI dan KRSI. Kedua Tim KRPAI PENS berhasil memperoleh peringkat kedua setelah di pertandingan akhir mampu memadamkan api dalam waktu 13 detik.

Tim ERISA PENS untuk pertama kalinya mendapatkan piala bergilir, sebagai juara pertama KRSI yang disiapkan oleh panita UNY. Bertemakan tari legong, kedua robot PENS ini memperoleh poin tertinggi untuk sinkronisasi gerakan di tiap pertandingan.

“Alhamdulillah, apapun hasilnya mereka (tim robot, red) sudah berusaha semaksimal mungkin. Semoga ke depan kami dapat lebih mengembangkan robot dan inovasi karya PENS, “kata Dr. Zainal Arief, ST, MT, seusai menerima penghargaan untuk tim Robot ERISA. (humas)

wpChatIcon
EnglishIndonesian