EEPIS-Online, Serangkaian kegiatan menuju puncak anniversary
PENS ke-26 di helat. Malam ini (6/6), PENS menggelar acara ‘Ngaji Bareng
Cak Nun’ yang turut mengundang tokoh intelektual islam Emha Ainun Najib atau
yang akrab disapa Cak Nun.

Lapangan merah gedung D3
sudah dipadati oleh civitas akademika PENS dan kalangan umum sejak pukul 18.30
malam. Acara kali ini memang terbuka dan dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat umum.

Cak Nun yang tampil bersama
dengan iringan musik yang mengonsep nada pada alat musik tradisional, Kiai
Kanjeng, mampu membuat lapangan merah semakin semarak. Keistimewaan lain berupa
tiket gratis dan snack turut diberikan
pihak PENS untuk peserta yang hadir.

Acara bernuansa islami ini
dibuka oleh kelompok seni banjari dari PENS. Usai penampilan, Imamul Arifin
Lc., M.Hi., selaku pembawa acara menyambut para penonton beserta memimpin doa
demi suksesnya acara malam ini. Acara kemudian disambung dengan tilawah
Al-Qur’an dan sambutan dari direktur PENS, Dr. Zainal Arief S.T., M.T.

“Dalam acara kali ini kita
semua dapat berkumpul bersama menjaga tali silaturrahmi. Maiyah bersama Cak Nun dalam rangka membangun semangat berkerja dan
berkarya sinergis untuk peradaban unggul. Maiyah
di sini bearti kebersamaan untuk lebih baik,” ungkap bapak Zainal menerangkan
tema acara malam ini.

Sebelum Cak Nun naik ke
panggung, dilakukan prosesi pemotongan tumpeng oleh ketua senat PENS, Ir. Anang
Tjahjono MT. “Pemotongan tumpeng ini merupakan simbol rasa syukur atas
kebersamaan kita semua dalam menjunjung tinggi kamus perjuangan PENS,”  terang bapak Imamul yang mengiringi
pemotongan tumpeng.

Tiba pada acara yang
ditunggu-tunggu, Cak Nun akhirnya akan memulai pengajiannya. Baru memberi
salam, iringan musik Kiai Kanjeng terdengar menggema di lapangan merah.
Uniknya, meski menggunkan alat musik tradisional seperti gamelan, Kiai Kanjeng
mampu menyulap musik metal sekalipun menjadi bernuansa islami.

Cara Cak Nun menyampaikan
dakwah dinilai mampu membuat para penonton mudah menangkap materinya.
Mengenakan pakaian berwarna putih, pendakwah berusia 61 tahun ini rupanya cukup
kocak yang berhasil memcahkan suasana dan membuat tawa para penonton.

Sesuai tema yang diusung,
Cak Nun menegaskan penikmat dakwah bahwa peradaban yang unggul ini dimulai dari
diri sendiri. “Tak perlu
mengunggulkan diri atas orang lain, namun cukup dengan mengunggulkan diri sendiri dari capaian sebelumnya," tegas Cak Nun.

Tak lupa, Cak Nun juga menyarankan untuk terus bersyukur kepada Sang Pencipta
atas apa yang telah kita peroleh meski mendapat kritikan dari orang lain. “Dari
kritikan dan apa yang telah diingatkan orang kepada kita tersebutlah kita
belajar,”

Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari acara pengajian bersama Cak
Nun di malam kali ini. Selain bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi
pihak PENS dan penduduk di sekitarnya, pengajian menjadi ajang untuk berbagi
ilmu agama di era globalisasi saat ini. (ber/and)

wpChatIcon
EnglishIndonesian