Pasca kebakaran yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Suralaya Unit 8 yang belum lama ini akibat ledakan gas metana
pada coal bunker-nya, memberikan pelajaran kepada PLTU yang lain
untuk lebih meningkatkan proteksi terhadap gas metana. Termasuk
PLTU Paiton Unit 7 dan 8 juga akan melindungi sistem yang ada agar
tidak terjadi kejadian yang serupa. Penigkatan proteksi gas metana yang
di plant berada di area coal silo yang merupakan tempat penampungan
batubaru sebelum masuk ke pulverizer. Gas metana yang berada di area
coal silo dikontrol oleh PLC untuk area local dan dapat di akses di
ruang CHCB (Coal Handling Control Building) dan bisa juga diakses di
area local yang berada di atas lantai duabelas yaitu ±62 meter dari
ground. Untuk itulah dalam pengerjaan proyek akhir ini tujuannya untuk
bisa mengakses keadaan level gas metana di plant tanpa harus ke CHCB
ataupun ke lantai duabelas. Prototipe yang dibuat menggunnakan
mikrokontroler yang terhubung ke PLC lokal yaitu dengan mengolah
digital ouput kemudian data akan dikirimkan lewat serial menggunakan
radio frekuensi dengan jangkauan radius yang melebihi jarak kontroler
lokal ke ground. Radius atau jankauan radio frekuensi dalam proyek
akhir mencapai jarak sekitar 50 meter. Kemudian akan diterima oleh
penerima radio frekuensi dan diolah lagi pada mikrokontroler serta bisa
ditampilkan pada LCD grafik. Level yang ada menunjukkan level gas
metana yang ada di area lokal.

Kata kunci: Coal silo, PLC, mikrokontroler, radio frekuensi, LCD
grafik.

wpChatIcon
EnglishIndonesian